Anak Muda

Yukio Hatoyama

Lebih dari dua per tiga pemilih di Jepang tidak setuju dengan Perdana Menteri (PM) Yukio Hatoyama terkait isu pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Okinawa.
Rata-rata tingkat kekecewaan rakyat terhadap kabinet Hatoyama meningkat menjadi 68% dari 57% bulan lalu.
Sementara itu, tingkat popularitas Hatoyama turun menjadi 24% dari 36% berdasarkan jajak pendapat harian bisnis Nikkei dan TV Tokyo, Senin (26/4).
Jajak pendapat ini dirilis sehari setelah 90.000 orang berunjuk rasa di Pulau Okinawa menuntut pemerintah tidak menggubris permintaan Washington dan memindahkan pangkalan keluar dari Okinawa.
“Aksi massa pada Minggu mencerminkan keinginan rakyat dan saya berjanji akan mengurangi beban warga Okinawa. Saya akan terus berusaha,” kata Hatoyama.
Isu pangkalan militer AS di Okinawa menjadi penyebab kemerosotan pamor Hatoyama. Padahal, Hatoyama sudah menetapkan tenggat waktu hingga 31 Mei untuk memutuskan status pangkalan AS itu.
Jajak pendapat Nikkei menyebutkan tingkat popularitas Hatoyama mendekati level kritis menjelang pelaksanaan pemilihan majelis tinggi pertengahan tahun nanti.
Sebanyak 57% dari 1.477 responden mengatakan Hatoyama harus mundur jika gagal memecahkan masalah relokasi pangkalan udara Futenma.
Bagi warga Okinawa, pangkalan ini menimbulkan polusi dan tingkat kejahatan meningkat akibat keberadaan militer AS. Lokasi pangkalan Futenma berada di wilayah permukiman padat penduduk.
Berdasarkan perjanjian 2006 antara Washington dan Tokyo, pangkalan ini harus dipindahkan ke wilayah yang lebih sepi penduduk.
Namun warga Okinawa menuntut pangkalan itu harus berada di luar Okinawa. Lebih dari 70% fasilitas militer AS di Jepang, termasuk separo dari 47.000 tentara, berada di Okinawa. Hatoyama menjanjikan akan meninjau ulang kesepakatan 2006 dan memindahkah pangkalan AS ke luar Okinawa.
Sumber - Koran-jakarta